Paroki Santo Martinus Weleri Menggelar Misa Syukur, Bagi Beras dan Doa Tokoh Lintas Iman di Tuk Ngangkrik dalam rangka HPS 2022
www.parokiweleri.org-Weleri, Minggu (16/10) Gereja Katolik Santo Martinus Weleri bertempat di Gua Bunda Maria Ratu Besokor mengadakan serangkaian acara memperingati Hari Pangan Sedunia ( HPS ).
HPS tahun 2022 dengan tema Solidaritas Pangan dan sub tema Semakin Peduli, Semakin Murah Hati, oleh gereja dihayati dengan mengadakan acara yang diawali dengan Misa Syukur yang dihadiri tak kurang dari 250 umat. Misa dipimpin oleh Rm. M. Sapto Margono, Pr dan Rm. V Karto Sudarmo, Pr.
Dalam homilinya, Rm. Sapto menegaskan betapa pentingnya pangan bagi kehidupan, karena itu umat harus memiliki ketahanan pangan yang kuat agar kebutuhan pangan bisa tercukupi. Selain itu rama Sapto juga menegaskan bahwa HPS yang dicanangkan oleh PBB bukan urusan umat Katolik semata melainkan merupakan urusan seluruh umat manusia apapun agamanya. Untuk itu, dalam HPS tahun 2022 ini rama meminta panitia untuk mengajak komunitas lintas iman agar bersama-sama memperingati hari pangan ini.
Tedy, selaku ketua panitia dalam sambutannya menekankan perlunya membangun solidaritas dalam membangun kepedulian melalui perilaku hidup yang berbela rasa terhadap masyarakat yang belum atau mengalami kekurangan pangan dengan semangat berbagi seperti dicontohkan banyak dalam ajaran Yesus Kristus dalam Kitab Suci, salah satunya Markus 6:34-44-Kamu harus memberi mereka makan.
Peringatan HPS tahun ini disamping disyukuri dengan ekaristi, juga ada gerakan menjaga keutuhan ciptaan yaitu menanam aneka bibit pohon yang dikumpulkan oleh umat lingkungan dan ditanam di lokasi sekitar Gua Maria, Tuk Ngangkrik, juga dibagikan kepada seluruh umat yang membutuhkan. Sebelum dibagikan, aneka jenis bibit tanaman diberkati oleh Rm. Karto dalam misa.
Dan usai misa, panitia membagikan makanan kepada seluruh umat dan undangan serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang hadir.
Bertempat di halaman parkir, dilanjutkan acara pembagian beras dan snack kepada 65 warga Besokor disekitar Gua Maria. Penyerahan bingkisan paket beras ini sebagai implementasi dari sub tema HPS yaitu Semakin Peduli, Semakin Murah Hati. Penyerahan bingkisan beras 5 kg per paket ini diserahkan oleh sejumlah Toga dan Tomas yang hadir, seperti Kepala Desa, Kyai, Ketua Ansor, Ketua Banser, Pendeta, Rama, dan tokoh lainnya.
Menutup acara HPS dilakukan visitasi/kunjungan ke Tuk ( sumber mata air ) yaitu Tuk Ngangkrik yang berjarak sekitar 2 km dari Gua Maria.
Tuk SiNga (Sirondo dan Ngangkrik) adalah sumber mata air yang sudah sekian puluh tahun menghidupi warga Besokor. Air dari kedua tuk ini dialirkan melalui pipa sepanjang tak kurang dari 1,5 km menyusuri tebing dan ditampung di Gua Maria untuk selanjutnya didistribusikan kerumah-rumah warga. Tuk ini setiap malam jumat kliwon oleh warga ada tradisi nguri-uri budaya lokal yaitu dengan merawat, memelihara serta melakukan doa dilokasi tuk, agar sepanjang waktu selalu mengalirkan air agar kebutuhan air warga tercukupi.
Dan dalam visitasi yang diikuti oleh umat dan tokoh lintas agama, secara bersama-sama mereka berjalan kaki menuju lokasi tuk dengan berpakaian adat jawa dan disana diadakan acara doa bersama lintas iman dimulai dari Islam, Kristen, Penghayat Kepercayaan, dan dari Katolik. Sebelum doa ada sambutan dari Tokoh Katolik Bp. Agus Budiantoro sebagai Wakil Ketua II DPPH dan Kades Pujiono sebagai wakil pemerintah, dan untuk menyemangati jiwa nasionalisme untuk menjaga kerukunan, acara diisi dengan menyanyikan lagu Tanah Airku dan lagu Tapak Maria yang secara khusus diciptakan oleh Rm. Simon Atas Wahyudi, Pr untuk menghidupi Tuk SiNga.
Usai doa dilakukan penanaman bibit pohon buah oleh semua tokoh, seperti Kepala Desa, Kyai, Pendeta, Rama, Ketua Ansor dan tokoh umat lainnya, dan setiap pohon yang ditanam diberi label siapa penanamnya.
Acara visitasi dilanjutkan dengan potong 2 bh tumpeng, yg pertama dipotong oleh Rm. Sapto diserahkan kepada Kyai Suryanto dan tumpeng kedua dipotong oleh Kades Pujiono diserahkan kepada Pendeta Hudiman.
Kemudian dalam suasana kebersamaan, kerukunan, dan kesederhanaan, seluruh peserta makan bersama yang dilayani oleh ibu-ibu paroki dilokasi tuk yang alami.
Sebagai penutup, seperti biasa dilakukan foto bersama dan pembagian bingkisan.
Teks Berita: Tedy Sukono
Foto: Ganang, Fx Warsono
Komentar
Posting Komentar